Minggu, 11 September 2011

Lakon Pinangan Teater Generasi

Dari tiga agenda pentas Teater GENERASI tahun ini, lakon pinangan karya Anton Chekov, akan dipentaskan pertama kali pada 22 Oktober mendatang di Gedung Utama TBSU. Suyadi San pimpinan Teater GENERASI bertindak sebagai sutradara. Naskah ini menceritakan tentang proses pernikahan yang penuh dramatisasi.

Pada kesempatan ini, Suyadi berencana menggarap lakon yang tak melupakan unsur Medan. “Ada sedikit adaptasi menjadi lebih Medan,” katanya. Sedikit sinopsis,kisah akan dimulai di hamparan tanah Medan. Ratna binti Salimun dan Togar Margolang Hendak saling mencari pasangan Namun selalu banyak penghalang.

“Inilah sepenggal kisah tentang anak manusia Yang hendak menghabiskan masa berumah tangga Meski diselimuti malapetaka Namun tetap aman sentosa,” terang Suyadi. Bertindak sebagai aktor pada lakon tersebut antara lain, S. Yadhie, Ahmad Haikal dan Khairun Thalib. (ful)


Sumber _ Harian Sumut Pos

Teater Generasi Kembali Manggung

Kamis, 5 Mei 2011 21:42 WIB
Laporan Wartawan Tribun Medan, Irfan

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN
- Komunitas Rumah Kata yang bekerjasama dengan Teater GENERASI, akan melaksanakan pagelaran yang berjudul Opera Raja dan Ratu Air di Gedung Utama Taman Budaya Sumatera Utara, Medan, Jumat (13/5/2011) nanti .

Hal itu diutarakan Idris Siregar, yang menjadi penulis naskah dari pagelaran teaterikan tersebut, saat disambangi Tribun di Gedung Taman Budaya Sumatera Utara, Kamis (5/5/2011) sore.

Ia mengatakan, pementasan sendiri, akan didukung oleh 30 orang aktor untuk memerankan karakter dalam pementasan, yang juga akan didukung dengan backgroud musik dan permainan cahaya.

"Kita melibatkan beberapa mahasiswa dari berbagai kampus. Paling banyak yang kita libatkan adalah mahasiswa kampus UNIMED yang total keseluruhan peserta ada 30 orang termasuk pengisi suara dan staf untuk permainan lampu," ujarnya.

Disinggung terkait genre dari pagelaran, Idris mengaku akan mengambil genre komedi. Katanya, genre komedi lebih menantang ketimbang melakukan pementasan lainnya. Katanya, meskipun tampak mudah, justru genre komedi paling sulit, karena seorang aktor diharuskan memancing penonton untuk bisa tertawa.

Idris menambahkan, dalam pertunjukan nanti durasi pementasan sekitar satu jam, dengan melakukan perpaduan suara dan musik, seperti yang selama ini dilakukan oleh acara Opera Van Java.

"Saya suka nonton Opera Van Java. Makanya saya menulis naskah humoris. Tapi jangan salah, humoris lebih sulit dari pada naskah lainnya," ujar Idris yang mengaku pernah berguru dengan tokoh seni kota Medan Rifi Hamdani.

Editor : Alfred Dama
Sumber : Tribun Medan

Teater Generasi Diapresiasi

MEDAN- Penampilan kelompok Teater GENERASI Medan di Taman Budaya Jawa Timur dalam temu teater nasional, diapresiasi penuh oleh kelompok teater lain. Temu teater itu sendiri diikuti 42 kelompok, yang seluruhnya mentas dengan ciri khas masing-masing.

GENERASI membawakan lakon Pinangan karya Anton Chekov yang sudah diadaptasi sendiri oleh pimpinan GENERASI, Suyadi San. Lakon yang dipentaskan lebih bergaya teater bangsawan. Menurut Suyadi, konsep inilah yang rupanya mendapat apresiasi tinggi dari masyarakat teater yang hadiri even itu.

“Alhamdulillah kita dapat aplause meriah dari hadirin. Masyarakat teater Jawa Timur dan lainnya senang, karena kita usung konsep teater bangsawan. Ini kan ciri khas Sumatera,” kata Suyadi ketika dihubungi Jumat (5/11).

Pinangan sebelumnya sudah dipentaskan dua kali di Taman Budaya Sumatera Utara. Menurut Suyadi, pemanasan sebelum tampil di Taman Budaya Jawa Timur benar-benar maksimal. “Di Medan kemarin pemanasannya. Jadi ketika tampil di Surabaya kita tak canggung lagi. Semua lancar terkendali,” tambahnya.

Kru yang dibawa serta tampil di sana juga tak beda sedikitpun dengan yang tampil di Medan. Maka itu, soliditas penampilan dan kekompakan kelompok sudah teruji benar. Terlebih proses latihan memakan waktu berbulan-bulan.

Pinangan yang diadaptasi Suyadi sendiri bercerita tentang persoalan tanah. Setting yang diambil total bernuansa lokal, yakni soal sengketa tanah di kawasan Simalingkar. Masalah jadi klimaks ketika tokoh saling klaim bahwa mereka pemilik masing-masing tanah yang jadi sengketa. Menariknya, itu terjadi ketika tokoh bernama Togar Margolang (Diperankan Ahmad Haykal) ingin meminang gadis desa bernama Ratna Salimun (Diperankan Khairani Nathalib). Ratna Salimun ini putri dari penggarap tanah bernama Suhandoyo Salimun (Diperankan S Yadhie).

“Tentu saja bahagia karena apa yang kita tawarkan mendapat respon positif. Ke depan kami akan terus berkreasi dengan kearifan lokal yang dikemas lebih menarik,” pungkas Suyadi. (ful)


sumber : Sumut Pos