Profil Pendiri dan Pimpinan

SUYADI SAN, lahir di Medan 29 September 1970, adalah pendiri Teater GENERASI. Nomor anggota : 001G.P1995. Tiap detik pikirannya adalah teater. Saat ujian di sekolah (SPG Negeri 2 Medan, 1987), alas lembar jawaban ujian adalah naskah teater. Naskah “Bisul-Bisul” Vreddy Kastam Marta yang tebal dan dikira buku atau kopekan itu sempat disita, tapi setelah dibaca sang guru pengawas manggut-manggut dan mengembalikan naskah itu menjadi alas lembar ujian. Meski mengenal teater sejak kecil, tapi mendalaminya sejak di bangku SPG di Sanggar Mekar Rekarsa dan Teater Patria. Sekolah pergi pagi pulang malam lantaran berlatih teater. Kegilaan itu berlanjut hingga di kampus. Kuliah di jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia IKIP Medan nyaris drop-out lantaran teater (tamat semester 15, tahun 1997). Berlanjut lagi ketika kuliah di pascasarjana Antropologi Sosial Universitas Negeri Medan (tamat semester 13, 2008). Berhenti mengajar di SMP dan SD swasta di Medan dan Deliserdang juga karena ingin fokus di teater. Meski sempat jadi sekretaris redaksi dan redaktur beberapa kompartemen di Harian Mimbar Umum, sering mendapat teguran lisan dan tertulis dari wakil pemimpin redaksi ataupun redaktur pelaksana karena sibuk teater. Bahkan, jabatan sekretaris redaksi ditanggalkan demi teater. Sampai sekarang sering pulang malam karena urusan teater hingga berlanjut di rumah. Begitupun, dia harus mengasapi dapur dan menanggungjawabi keluarga. Karena teater itu pula –juga sastra—dia diterima menjadi pegawai negara di Balai Bahasa Medan Depdiknas, sembari nyambi sebagai dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di FKIP Universitas Islam Sumatera Utara dan guru Seni Budaya (Teater) SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan, Deliserdang. Pernah menjadi dosen luar biasa Bahasa dan Sastra Indonesia FBS Universitas Negeri Medan, guru teater Perguruan Chandra Kusuma Deliserdang, dan guru jurnalistik SMA Swasta Harapan 2 Medan. Karena ilmunya tak seberapa, ia pun berguru dalam Latihan Keterampilan Penerbitan Kampus Mahasiswa Tingkat Pembina se-Indonesia di Universitas Udayana, Bali (1993), Pekan Seni Mahasiswa Tingkat Nasional II di STSI Denpasar (1993), Jambore Nasional Teater di Cibubur (1994), Pertemuan Teater Mahasiswa se-Indonesia III di Universitas Andalas dan Genta Budaya Padang (1994), Peksiminas III di Taman Ismail Marzuki Jakarta (1995), Festival Nasional Teater di Taman Budaya dan STSI Bandung (1996), Pertemuan Sastrawan Nusantara IX/Pertemuan Sastrawan Indonesia di INS Kayutanam (1997), workshop dan lokakarya teater dan musik teater di Medan dan Langkat (1992 dan 1996), Temu Sastrawan se-Sumatera di Taman Budaya Aceh (1999), Temu Penyair se-Sumatera di Taman Budaya Padang (2003), Festival Teater Alternatif GKJ Awards di Gedung Kesenian Jakarta (2003), Kongres Bahasa Indonesia di Hotel Indonesia dan Hotel Bumi Karsa Jakarta (2003 dan 2008), Temu Sastrawan Indonesia di Hotel Grand dan Taman Budaya Jambi (2008), dan sejumlah kepelatihan sastra, teater, dan jurnalistik lainnya. Aktif mengikuti peristiwa kesenian di Bali, Cibubur, Bandung, Jakarta, Padang, Padangpanjang, Kayutanam, Jambi, Bandaaceh, Palembang, Bandarlampung, Stabat, Binjai, Tanjungbalai, Padangsidempuan, Dairi, Labuhanbatu, Surabaya, Malang, dsb. Sebagian ilmu yang diperolehnya itu pun coba dipraktikkan ketika membaca sajak di Sanggar POSTI Bali (1993), Temu Sastrawan se-Sumatra di Banda Aceh (1999), dan Revitalisasi Budaya Melayu di Tanjungpinang, Kepulauan Riau (2008) serta membentangkan makalah pada Temu Penyair se-Sumatra di Padang (2003), Seminar Persuratan Melayu Merentas Negara di Universiti Sains Malaysia (USM) Pulau Pinang atas undangan Dewan Bahasa dan Pustaka Wilayah Utara Pulau Pinang, Malaysia (2004), Pesta Penyair Indonesia sempena The First Medan International Poetry Gathering di Medan (2007), dan beberapa even lainnya di Medan dan luar Medan. Menyutradarai lebih 30 pementasan teater di Medan, Padang dan Jakarta. Sejumlah karya puisi, cerpen, esai, dan pemikiran dramanya masuk di dalam beberapa buku.